Tuesday 24 November 2015

[Cerpen] Pengadilan Massa

[Dimuat di Radar Banyuwangi, Jawa Pos Group, Edisi Minggu 22 November 2015]



Kau tahu, kenapa kami memilih melakukannya? Memukul, menendang, menghujat bahkan mencemoohnya dengan sejuta kata kasar. Ah, kau pasti tidak tahu. Kami sangat yakin. Kau hanya tahu hal-hal istimewa dari sudut pandangmu. Tapi, kau tetap  harus tahu, sesungguhnya kami sudah hilangan kepercayaan akan keadilan di sini. Jadi inilah jalan terakhir yang kami pilih. Agar kau tahu. Agar dunia tahu.
~*~


5 comments:

  1. wehhh mantap ini teknik penulisannya mbak.e
    tema cerpennya juga begitu sesuai dengan keadaann negeri ini hhheee
    typonya dikit.e mbak.. kayak lahi: lagi, hhhe
    mbak yang kta "hilangan" di awal paragraf itu kayak kurang pas ato gimana ya hhhe
    menurutku alangkan enaknya kan "kehilangan" gitu hhhee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih masukannya Rohma, aku catat buat perbaikan kedepannya ^^

      Delete
  2. Oh iya, Mbak. Kalau ngirim ke Radar Banyuwangi, emailnya apa ya, Mbak? Mohon informasinya... n_n

    ReplyDelete
  3. Oh iya, Mbak. Kalau ngirim ke Radar Banyuwangi, emailnya apa ya, Mbak? Mohon informasinya... n_n

    ReplyDelete
  4. Kirim saja ke budayaradarbwi@gmail.com Discha

    ReplyDelete