Dimuat di Jateng Pos, Minggu 26 Agustus 2018
Judul :
Arjuna & Kirana
Penulis :
Pricilia Chang
Penerbit :
Pastel Boosk
Cetakan :
Pertama, Januari 2018
Tebal :
352 halaman
ISBN :
978-602-6716-19-4
Peresensi :
Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara
Hidup tidak mungkin tanpa masalah, karena hidup
memang tempatnya masalah. tinggal bagaimana kita menyikapinya, “Bukan hidup
namanya jika tidak ada cobaan.” (hal 80).
Dan masalah itu hadir tidak pandang bulu. Bagi bagi orang yang sudah berkeluarga
atau single. Baik itu dialami orang
dewasa, anak-anak juga remaja yang masih mengenakan seragam
abu-abu.
Dan konon masa putih abu-abu itu masa yang paling seru dan menarik. Masa di mana gejolak jiwa
muda kita tengah bergelora. Masa di mana kita butuh pengakuan juga ajang
pencarian jati diri. Mengambil sudut pandang dunia remaja, Pricilia Chang
berhasil menghidupkan tokohnya dengan apik dalam kisah ini.
Memang dunia remaja dan cinta itu tidak akan ada
habisnya untuk dibahas. Selalu ada kisah dan cerita yang menarik dan unik.
Meski pun sedikit banyak kita sering menemukan tema serupa, nyatanya setiap
penulis memiliki khas sendiri dalam eksekusi cerita, sehingga cerita-cerita
yang ada tidak pernah sama. Begitu pula
dalam kisah ini. Tidak jauh dari masalah
cinta dan persahabatan yang menjadi bumbunya.
Mengisahkan tentang Arjuna dan Kirana. Mereka memang
satu kelas dan bahkan tinggal di kompleks perumahan yang sama. Namun nyatanya
mereka tidak terlalu kenal bahkan tidak pernah saling sapa. Hingga di hari yang
konon menurut para remaja, paling romantis—valentine—sebuah kisah bermula,
hingga berbagai masalah mulai timbul. Dan mereka harus menyelesaikannya agar
tidak ada yang seorangpun terluka.
“Ada tiga hal penting yang tak dapat dilihat, tetapi
dapat dirasakan. Udara, sinyal Wi-Fi dan cinta.”
(hal 24).
Kirana adalah tipe cewek cuek dan tidak terlalu
memikirkan hubungan bernama pacaran.
Lalu suatu hari karena sahabatnya Jelita, meminta tolong sesuatu yang
membuat dunia Kirana jungkir balik dalam seketika. Jelita meminta bantuan
Kirana untuk memberikan sebuah cokelat pada Arjuna, agar diberikan pada
Harris—sahabat Juna. Di sinilah akar masalahnya, karena jarang berbicara pada
cowok, Kirana jadi grogi dan berahkhir sebuah kesalafahaman. Demi meluruskan
kesalahfahaman itu, Kirana menghubungi Arjuna untuk menjelaskan pokok masalah,
yang berakhir dengan jalan-jalan romantis dengan cowok itu.
Pada titik tersebut, siapa sangka setitik rasa
tiba-tiba sudah merebak begitu saja. Percakapan awal yang bermula dari tidak
disengaja, kini berlanjut begitu saja. Meskipun percakapan itu hanya menjadi
rahasia di antara mereka. Mereka membangun dunia sendiri yang tidak pernah
diketahui orang lain.
Namun bisakah seseorang menyimpan rapat sebuah
rahasia? Karena sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Akhirnya baik Arjuna dan Kirana mulai berani
menampakkan kedekatan mereka di depan umum.
Di mana akibat dari keterbukaan itu,
seseorang langsung berang.
Semua orang di sekolah tahu, Rasita sejak awal sudah
membidik Arjuna. Dia ingin Arjuna hanya menjadi miliknya. Apalagi mereka memang
sudah dekat dan bersahabat sejak SMP. Lalu melihat kenyataan Arjuna lebih
memilih Kirana yang baru dikenal. Belum
selesai dengan kemarahan Kirana, Nevan sahabat Arjuna, ternyata juga memiliki
rasa terhadap Kirana. Bagaimana Kirana dan Arjuna menyelesaikan masalah, agar
tidak ada kesedihan juga pertengkaran di antara mereka. Karena seharusnya cinta tidak harus membuat persahabatan hancur.
Secara keseluruhan novel yang merupakan “The Wattys
Winner for Visual Storytelling” ini menarik untuk diikuti. Penulis bisa membuat
pembaca penasaran dengan kisah ini dari awal hingga akhir. Penulis mampu
menggiring pembaca agar menyelesaiakn novel ini hingga khatam. Meski untuk beberapa
bagian ada yang belum terasa konsisten. Tapi lepas dari kekurangannya novel ini
bisa jadi teman baca yang seru.
Dari novel ini saya belajar tentang arti pentingnya
menjaga lisan, “Ujung lidah lebih tajam daripada ujung pisau.” (hal 289). Selain itu kita
diajari untuk jujur baik pada orang lain juga diri sendiri. Karena
ketidakjujuran hanya akan membuat orang lain terluka.
Srobyong, 11 Maret 2018
Alhamdulillah, kebetulan dimuat di Jateng Pos. Terima kasih sudah menyukai ulasan ini. Untuk bukunya sepertinya tidak ada pdf-nya. Kalau tertarik dengan novel ini bisa beli bukunya di Gramedia terdekat atau bisa via online
ReplyDeletehttps://mizanstore.com/arjuna_kirana_59877