Sunday 22 March 2015

Review : --Ketika Drakula Tersasar--

--Ketika Drakula Tersasar--

Judul : Ghost Next Door
Penulis : Oke Sudrajat
Penerbit : Grasindo
ISBN : 978-602-251-925-6
Cetakan : Maret 2015
Halaman : 174 ( vi + 170 hal)
Harga : 39.000,-

Mencoba me-review colonthree emotikon. Walau mungkin masih banyak salah di sana-sini. smile emotikon
 
Terdampar di tempat yang tak diduga, membuat Andrea—drakula yang berasal dari Italia, beradaptasi dengan tempatnya yang baru. Jika dulu dia terbiasa menghisap darah manusia, kini, malah beralih pada nasi goreng. Ajaib. (hal. 19)

Datang ke sini ternyata juga membuat berkah yang luar biasa, bisa ketemu si Jo yang sudah buat Andrea langsung kebat-kebit tak bisa mengontrol hati. Oh ... oh ..., sepertinya itu cinta pandangan pertama. Tapi ternyata yang suka Jo, bukan hanya dia, ada Tante girang bernama Tante Mona yang ngebet banget buat ngedapatin si Jo. Api cemburu langsung membakar Andrea, bahkan tangannya ikut kebakar. Nah Lho, apa hubungannya coba.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Sepertinya Jo yang kemarin tak sengaja melihat Andrea berada di rumah Pak Jamal, juga langsung kesengsem sama Andrea. Dia bahkan nekat ke rumah tetangganya itu, meminta supaya ditemukan sama cewek yang sudah membuatnya jantungan, melamun sepanjang waktu. Jo mau nembak ceritanya. Tapi sayang, Pak Jama tak mengizinkan. Jo malah digampar. (hal. 38)

Selain menemukan cinta di indonesia, dia juga menemukan kawan-kawan yang tak terduga—para hantu di Indonesia, seperti Sani—si suder bolong, Pocan—pocong cantik, Suster Ngesot, Wewe Gombel. Pertemuan itu ternyata sangat berkesan buar Andrea, jadilah atap rumah Pak Jamal—tempat dia ngungsi dijadikan basecame pertemuan mereka. Mereka mengobrol sambil cekikikan. Tak peduli, si empunya rumah yang ada di dalam pada ketakutan.

Gagal bertemu dengan Andera, tak membuat Jo menyerah. Diam-diam kembali lewat pintu belakang. Wah, kejutan yang luar biasa karena Andrea muncul di sana. Grogi dan kikuk itulah yang dirasakan Jo dan Andrea. Tapi, cowok harus jantan. Jo pun mengungkapkan perasaannya, namun di tolak. Kok bisa? Katanya Andrea suka Jo. Entahlah. ( hal. 72-73)

Nelangsa banget nasib Jo. Dia pun sibuk menyiapkan kegiatan kampus. Lalu keberuntungan pun berpihak padanya, sosok yang tak kalah cantik ada di depan mata—namanya Alexa. Paling tidak itu bisa mengobati sakit hatinya. Namun, di saat dia sudah move on dari Andrea. Cewek itu datang lagi dan bilang mau jadi pacar Jo. Greget. Plin plan pake banget. Di sisi lain, bukan Alexa kalau langsung menyerah karena mendapati, Jo sudah punya pacar. Dia malah makin tertantang untuk mendapatkan cowok itu. Habis dia juga suka sih. Meski dia harus siap bertempur dengan para demit teman Andrea yang selalu meneroronya sewaktu-waktu.

Andrea yang sangat mencintai Jo tak ingin Alexa merusak kisah cintanya. Jo mutlak miliknya. Sebodoh amat walau beda alam. Cewek itu harus di musnahkan. Maka dia pun menyusun rencana untuk membuat perhitungan pada Alexa. Jo pun kaget, tak menyangka Andrea, seperti itu. Kejutan lain yang tambah membuat Jo bergidik, ketika melihat wujud asli Andrea yang tengah membawa Alexa entah ke mana.
Novel ini, membuat dada berdegup kencang, entah karena takut atau malah tertawa lebar. Semua dikemas apik hingga ketika membaca tidak cepat bosan meneruskan setiap bab yang ada. Malah, rasa penasaran semakin menggila. Ingin tahu kisah selanjutnya dari Jo dan Andrea juga Alexa. Lalu tentang para hantu yang ternyata gaul gila.

No comments:

Post a Comment