Dimuat di Harian Singgalang, Minggu 6 Januari 2019
Judul : Dokumen Delapan
Penulis : Probo Nella
Penerbit : Gramedia
Cetakan : Pertama, Agustus 2018
Tebal : 320 halaman
ISBN : 978-602-039-858-7
Peresensi : Ratnani Latifah. Alumni Universitas
Islam Nahdlatu Ulama, Jepara
Novel ini merupakan
salah satu jebolan dari “Gramedia Writing Project”. Dan sebagai
debut penulis, novel ini sudah menarik dan sukses membuat pembaca penasaran
dengan rangkaian cerita yang disusun dengan sedemikian rupa. Penulis berhasil
menghidupkan cerita yang dia bangun, sehingga pembaca seolah memasuki labirin
panjang untuk mengetahui di balik keberadaan situs misterius yang tiba-tiba
hadir dan membantu berbagai permasalahan para tokoh cerita.
Buku ini sendiri menceritakan tentang delapan
dokumen dari masing-masing tokoh yang membahas tentang masa lalu dan masa
sekarang. Kisah itu sendiri diposkan di
situs misterius yang mengharuskan anggota untuk mendaftarkan diri dengan nama
akun tertentu. Di mana mereka harus menceritakan kisahnya dengan jujur. Dokumen pertama kita dihadapkan dengan
pengakuan dari tokoh bernama Alex. Meski terlahir dari keluarga kaya rasa dan
sukses, hal itu tidak selamanya membuat Alex hidup bahagia. Sebaliknya dia
malah merasa tersiksa. Puncaknya adalah ketika Alex ditempatkan di rumah sakit
jiwa. Hingga situs misterius tiba-tiba muncul dan menawarkan bantuan yang tidak
terduga.
Dokumen kedua, berkisah tentang permasalahan hidup
Riara. Hidup sederhana yang selama ini dia miliki, tiba-tiba berbalik menjadi kehidupan
yang penuh perjuangan. Kematian kedua orangtuanya yang begitu mendadak, dan
harus merawat sang nenek yang mengalamai pikun serta sang kakak yang menderita
keterbelakangan mental, membuat Riara kadang merasa putus asa. Dan
keputusaasannya semakin menggunung ketika sebuah penyakit kronis bersemayam di
tubuhnya. Di sanalah keberadaan situs miterius yang mendadak hadir memberi
penawaran menarik bagi Riara.
Selain dua tokoh ini, tentu saja masih ada tokoh
lain dengan cerita-cerita yang tidak kalah menarik dan akan membuat kita
merinding, bergidik ngeri dan simpati. Seperti kisah Orlando, Fellen, Surya, Yuna dan
Yusrin. Kisah mereka tak kalah kelam
dari kisah Alex dan Riara. Bahkan di antara mereka ada yang merupakan buronan
polisi atau hampir ditangkap polisi.
Kemudian ada pula yang harus hidup dengan identitas lain karena tuntutan
keadaan. Uniknya situs misterius ini
selalu berhasil mencegah dan memberikan
jalan keluar yang apik dan pas bagi para tokoh.
Sehingga tokoh-tokoh tersebut bisa terlepas dari masalah yang mereka
hadapi. Namun pertanyaannya adalah, siapakah di balik situs misterius
tersebut? Dan apakah ada imbalan yang
harus dibayar dari bantuan itu?
Menarik, seru, menggelitik dan bikin penasaran.
Itulah kata yang pas untuk menggambarkan
novel ini. Dengan tampilan cover
yang sudah menunjukkan sisi misterus,
saya rasa itu menjadi daya tarik tersendiri dalam menyedot perhatian publik.
Begitupun saya, yang memang menyukai kisah-kisah berlatar misteri dan thriller.
Memang pada awalnya saya agak bingung
dengan cerita yang ingin disampaikan penulis. Namun lambat laun, semakin saya mendalami kisah ini, saya
menyadari bahwa novel ini sangat menarik. Penulis berhasil menggiring pembaca
agar menyelesaikan kisah ini sampai akhir.
Dan di tengah cerita, saya akhirnya menyadari kenapa
ada bagian-bagian selipan yang ditaruh penulis ketika menceritakan setiap
dokumen. Di mana ternyata, hal itu merupakan klue dari misteri tentang situs
misterius itu sendiri. Tidak hanya itu kita juga akan dikejutkan dengan benang
merah yang tidak pernah kita sangka dari kehidupan para masing-masing tokoh.
Hanya saja ada bagian yang menurut saya kurang
dijelaskan lebih detail. Misalnya tentang bagaimana situs itu bisa mengetahui
keadaan para tokoh yang sedang terjepit dan muncul untuk mengulurkan bantuan.
Namun lepas dari kekurangannya, novel ini menarik untuk dibaca. terlebih dari
kisah ini setidaknya kita bisa memetika beberapa hikmah.
Di antaranya, melalui kisah ini kita diajak untuk
membantu orang lain yang membutuhkan. kita diajak menjadi pribadi yang kuat,
tidak mudah putus asa dan siap berjuang untuk meraih impian. Di sisi lain, kita
juga disadarkan, bahwa dalam hidup ini kita akan selalu mendapat ujian. Tinggal
bagaimana kita menghadapinya. Apakah kita memilih menyerah atau berusaha untuk
menghadapinya. “Ujian yang menentukan apakah seseorang akan menjadi sebongkah berlian atau segumpal
kotoran.” (hal 276).
Srobyong, 22 Desember 2018
Wah jadi penasaran bunda. Bisa beli di mana nih?
ReplyDeleteMonggo singgah di www.abdulmajid.id
Bisa beli di Gramedia atau via online Pak.
DeleteInsya Allah akan mampir Pak
kalau ada waktu cari lah buku ini, sepertinya memarik untuk dibaca,... trims mbak
ReplyDeleteIya ini buku yang menarik. Sama-sama
Delete