Monday 11 June 2018

[Resensi] Mengenalkan Ciptaan Tuhan Kepada Anak

Dimuat di Jateng Pos, Minggu 3  Juni 2018


Judul               : Bertanya Kepada Alam
Penulis             : T. Djamaluddin
Penerbit           : Kaifa
Cetakan           : Pertama, Maret 2018
Tebal               : 100 halaman
ISBN               : 978-602-0851-94-5
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara

Sudah menjadi tugas orangtua untuk mendidik anak. Karena orangtua merupakan madrasah pertama bagi anak. Salah satu hal  penting, yang perlu dikenalkan kepada anak sejak dini adalah pendidikan  agama. Dengan bekal pendidikan  agama sejak dini, hal itu akan bermanfaat untuk tumbuh kembang anak dalam memahami konsep hidup beragama juga konsep moral.  Selain itu juga akan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah.

Dalam mengenalkan pendidikan agama kepada anak,  orangtua harus cerdas dan kreatif, agar anak tidak mudah bosan. orangtua harus pandai menarik minat anak, agar mau belajar dan tertarik dengan pendidikan agama itu sendiri. Salah satunya dengan media buku. Apalagi dengan tambahan ilustrasi yang menarik, pastinya hal itu akan membuat anak semangat. Di sisi lain mengenalkan media buku pada anak, juga menjadi ajang untuk mengenalkan minat baca pada anak sejak dini.

Salah satu buku yang patut dibaca anak sebagai langkah awal mengenalkan pendidikan agama adalah buku “Bertanya Kepada Alam” karya T.Djamaluddin. Dalam buku ini dengan paparan yang sederhana dan tidak terkesan menggurui, penulis membuat anak  mengenal pendidikan agama dengan mudah dan menyenangkan.   Uniknya selain memuat pendidikan agama, dalam buku ini penulis juga menyisipkan pendidikan sains dan teknologi. Jadi dalam satu waktu, anak bisa belajar dua hal.

Misalnya saja terjadinya siang dan malam. Dalam surat Ali Imran ayat 190 dijelaskan, “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal.  Di sini dijelaskan bahwa adanya siang dan malam memang diciptakan Allah untuk menjaga keseimbangan hidup manusia. Pada malam hari manusia bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk istirahat dan pada siang hari bisa digunakan untuk bekerja. Itulah kekuasaan Allah yang sudah menyiapkan sesuatu sedemikian rupa.

Dalam segi sains, diterangkan  siang dan malam terjadi karena terbit dan terbenamnya matahari. Atau lebih dikenal dengan perputaran bumi yang disebut juga rotasi bumi. Akibat rotasi bumi, tidak hanya matahari yang terbit dan terbenam, tetapi semua benda langit juga. bulan dan bintang-bintang tampak terbit dari timur dan terbenam dari barat. Sebenarnya  kedudukan bintang-bintang di langit tidak berubah. Karena rotasi bumi-lah bintang-bintang terlihat bergerak dari timur dan barat (hal 3).

Ada pula alasan kenapa matahari jadi penentu waktu.  Diterangkan dalam hadist Rasulullah, pembagian waktu shalat sebagai tanda-tanda di alam. Misalnya shalat subuh dilakukan ketika mulai muncul cahaya fajar di ufuk timur, menjelang matahari terbit. Waktu zuhur ketika matahari mulai condong ke barat. Jika panjang bayangan sebatang tongkat yang ditegakkan di tanah sama dengan panjang tongkatnya, berarti telah masuk waktu ashar. Jika matahari telah terbenam, itu waktu maghrib. Dan jika cahaya merah di ufuk barat mulai hilang, itu tanda awal waktu Isya’ (hal 11).  Intinya karena posisi matahari selalu berulang setiap hari, maka dia dijadikan alat penentu waktu.

Selain dua hal itu tentu saja masih banyak pembahasan yang tidak kalah seru dan menarik. seperti kenapa sepekan terdiri dari tujuh hari, mengapa langit biru, mengapa air laut mengalami pasang surut, dan banyak lagi. Berbagai kejadian yang terjadi itu, mengingatkan anak agar mengetahui betapa besar keagungan dan kekuasan Allah. Bahwa segala yang ada di alam ini, tidak akan ada tanpa kuasa Allah. Dan semua yang dicipatakan Allah masing-masing memiliki manfaat bagi manusia.

Tidak kalah menarik dalam buku ini dihadirkan pula, kisah menarik Nabi Ibrahmi ketika mencari Tuhan. di mana dari kisah itu kita diterangkan tentang keesaan Tuhan. Kemudian ada pula kisah Ashabul Kahfi, yang menunjukkan kebesaran Allah.  Dilengkapi dengan aktivitas seru, seperti membuat  jam matahari, membuat kalender abadi dan membuat pelangi, pasti tidak akan membuat anak merasa bosan.

Buku ini sangat cocok dibaca anak-anak juga bagi orangtua sebagai salah satu referensi jika ingin mengajak anak belajar tentang pendidikan agama juga belajar sains dan teknologi.

Srobyong, 25 Mei 2018

No comments:

Post a Comment