Wednesday 14 June 2017

[Resensi] Mengajarkan Anak Percaya Diri

Dimuat di Jateng Pos, Minggu 21 Mei 2017


Judul               : Itik Buruk Rupa Menyelamatkan Pemburu
Penulis             : Dyah Prameswarie
Penerbit           : Gramedia
Cetakan           : Pertama, September 2016
Tebal               : 140 hlm
ISBN               : 978-602-03-3042-6
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatu Ulama, Jepara.

Setiap anak itu unik dan memiliki kelebihan dan bakat masing-masing. Oleh karena itu, jangan sampai perasaan iri atau merasa rendah diri, menjadi masalah bagi anak. Orangtua harus mengarahkan anak untuk menjadi pribadi yang selalu percaya diri. Salah satu caranya adalah dengan memberikan keteladanan secara langsung kepada anak. Mengajak dan mengenalkan anak atas kelebihan masing-masing. Selain itu bisa juga orangtua mengenalkannya melalui bacaan yang menginspirasi.

Buku karya Dyah Prameswarie ini bisa dijadikan salah satu pilihan. Memuat 40 fabel hutan dengan  sebagian banyak mengambil tema percaya diri.  Jadi selain mengajak anak menjadi pribadi yang percaya diri, dalam hal ini orangtua juga mengenalkan anak pada minat membaca, yang merupakan gerbang ilmu.

Sebut saja kisah “Giga Gajah Ingin Diet”. Di mana diceritakan Giga merasa malu dengan tubuhnya yang gemuk.  Apalagi semua temannya terutama Jija Jerapah terus saja mengolok-oloknya. Karena tidak mau makan akhirnya Giga merasa lemah.  Padahal ibunya sudah menasihatinya bahwa gajah memang ditakdirkan untuk bertubuh besar seperti itu. Sampai kemudian dia bertemu Nila, si kuda nil, yang menasihatnya.

“Giga, tubuh gajah memang diciptakan Tuhan besar dan kuat, sama seperti kuda nil. Diet hanya akan membuat tubuhmu kekurangan gizi dan lemas.” (hal 8).  Tapi ternyata tetap saja Giga belum percaya sebenarnya. Entah dia harus melanjutkan diet atau melupakannya.

Ada juga kisah  “Frogi Kodok Ingin Terbang”. Frogi sangat ingin bisa terbang seperti burung. Tapi teman-temannya selalu mengatakan dia tidak bisa terbang.  “Kamu kan seekor kodok. Seekor kodok tidak memiliki sayap. Padahal sayap-sayap itulah yang akan membuatmu terbang.” Rubi Rabit menjelaskan.

Namun tetap saja Frogi tidak percaya. Dia kemudian bertemu sekelompok burung pipit. Dan ketika dia mengatakan ingin bisa seperti burung, Frogi kembali ditertawakan. Dia sedih sekali. Dia baru akan memutuskana pergi ketika ada seekor burung pipit yang jatuh  ke kolam.  Gegas teman-temannya meminta bantuan Frogi yang jago berenang. “Ayo Frogi, burungkan tidak bisa berenang.”  Kira-kira setelah kejadian ini Frogi tetap ingin terbang atau tidak, ya? Jawabnnya bisa langsung dibaca di dalam buku ini (hal 19).

Tidak kalah menarik adalah kisah berjudu “Sisi Siput Ingin Bertukar Cangkang”. Sisi Siput, tahu selain dirinya ada hewan lain yang memiliki cangkang. Yaitu kura-kura. Melihat cangkang kura-kura yang memiliki warna cerah, berbeda dengan cangkangnya yang kusam., maka timbul keinginan Sisi untuk berganti cangkang dengan si kura-kura. Dia pun ceritakan ide itu kepada Ulil, si ulat bulu.

Tapi Ulil mengatakan kalau itu tidak mungkin. Dia sangat sedih dan bertanya adakah binantang lain yang memiliki cangkang agar bisa diajak bertukar. Ulil pun menjawab masih ada lagi, yaitu kepiting. Tapi tetap saja Sisi tidak mungkin bisa melakukannya.  Saat sedang bercakap-cakap itu tiba-tiba mereka mendengar suara Pak Tani. Dengan cepat Sisi bersembunyi dalam cangkangnya, kalau tidak dia bisa ditangkap Pak Tani (hal 32). 

Selain tiga kisah ini tentu saja masih banyak kisah lain yang tidak kalah menarik dan menginspirasi. Seperti Itik Buruk Rupa Menyelamatkan Pemburu, Rayuan Pohon Kelapa  dan banyak lagi. Lalu selain mengajarkan pentingnya menjadi pribadi yang percaya diri dan anjuran untuk menjadi diri sendiri, dalam buku ini anak diajak mengenal sikap-sikap keteladanan lainnya.

Seperti, sifat jujur yang akan membawa keberuntungan dan kebaikan, diajak menyayangi ibu yang sudah mengandung dan merawat kita,  saling tolong menolong, selalu disiplin dan tepat waktu, bersikap ramah dan banyak lagi.

Keunikan lain dalam buku ini adalah penulis juga mengajak anak bermain dan belajar. Karena dalam buku ini disertai kolom pengetahuan. Ilustrasinya menarik dan  bahasa yang digunakan pun sangat sederhana, sehingga anak dengan mudah akan memahaminya.  Kekurangan yang ada tidak mengurangi manfaat buku ini. Buku ini patut dikenalkan kepada anak dan orangtua.

Srobyong, 10 April 2017 

No comments:

Post a Comment