Tuesday 24 August 2021

Review Film - Train to Busan : Film Menegangkan yang Sarat Makna

 

(Sumber gambar : Imdb.com 


            Selama ini Korea Selatan sudah memiliki branding yang bagus dalam  dunia hiburan. Tidak  hanya soal boyband atau gilrband yang memang sudah menjadi icon di sana—sebut saja BTS, EXO, Super Junior, atau Blackpink—drama Korea yang mereka produksi pun selalu menyedot banyak perhatian.  Misalnya Voice, Mouse, Signal, Memories of the Alhambra, Goblin, dan banyak lagi.  Meskipun cerita-cerita yang ditawarkan itu kadang sudah pasaran—misalnya dalam hal ini genre romantis—tetapi cara pengemasan yang bagus tetap membuat nilai jual tersendiri. Apalagi jika drama itu memiliki ide yang tidak biasa—khususnya genre horor, misteri, thriller dan fantasi—maka pasarnya pun semakin bagus.  

Selain K-pop dan dramanya,  budaya Korea Selatan pun sudah mulai digandrungi anak muda zaman sekarang.  Yang kemudian berlanjut pada dunia literasi Korea. Karena saat ini sudah cukup banyak buku-buku berbasis motivasi dan sastra Korea Selatan mulai diterjemahkan di Indonesia.  Di antaranya Kim Ji-Yeng Lahir 1882, The God Son, Pachinko, Vegetarian, The Hole, Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang, dan banyak lagi.

            Dan tidak ketinggalan film besutan Korea Selatan juga sangat menggoda dan menarik untuk kita tonton.  Salah satunya adalah film “Train To Busan”  film yang  dirilis pada 2016 ini masih menarik dan seru untuk kita nikmati. Film bergenre horor - thriller ini sejak awal sudah menunjukan sisi menarik dan ketegangan yang akan membuat penonton tidak bisa lepas dari keseruannya. Maka saya sangat merekomendasikan film ini bagi para penikmat horor dan thriller.

            Sinopsis Film

·         Judul               : Train to  Busan

·         Tahun Rilis      : 2016

·         Genre              : Horor-Thriller

·         Sutradara        : Yeon Sang-ho

·         Produser          : Lee Dong-ha

·         Penulis             : Park Joo-suk

·         Produksi          : Next Entertaiment  World

Film ini sendiri  menceritakan tentang bagaimana cara bertahan hidup, dari serangan   zombie yang mematikan.  Karena sekali gigitan, kita pun akan segera terserang virus tersebut dan membuat kita menjadi sang predator (zombie).  Seok Woo,  pada mulanya  hanya ingin pergi ke Busan bersama anaknya—Su an, untuk mengantar putrinya bertemu sang ibu. Mereka berangkat dengan KTX  (Korean Trans Ekspress)— kereta api cepat ala Korea. Kepergian itu sebagai hadiah atas ulang tahun Su-an, sekaligus sebagai penebus rasa bersalah Seok-woo yang selama ini selalu mementingkan pekerjaan.

(Sumber gambar : Imdb.com)


Namun siapa yang menyangka di kereta tersebut, ada salah satu penumpang yang telah terpapar virus zombie. Berawal dari satu orang itulah, lambat laun orang-orang yang terinveksi semakin banyak. Di sinilah tantangan dan ketegangan akan mulai terbangun. Para penumpang di kereta, termasuk Seok Woo, Su an, Sung Kyung dan Sang Hwa harus  berjuang untuk lepas dari kejaran para zombie. Mereka harus begerak cepat agar tidak menjadi korban berikutnya. Apalagi setelah para penumpang menyadari bahwa virus zombie itu sangat berbahaya. Saling sikut, sikap egois mulai tampak dan membuat kegaduhan yang sangat menyebalkan. Karena mereka sama-sama ingin bertahan hidup. Perjalanan yang awalnya  damai, berubah menjadi perjalanan penuh darah, tantangan dan kengerian.

Pemain Film, Penulis dan Sutradara

Film yang disutradarai oleh  Yeon Sang -ho dan ditulis oleh Park Joo -suk ini, langsung mendapat sambutan hangat dari banyak pihak. Apalagi para pemain dalam film ini pun sudah tidak diragukan lagi aksinya. Bisa dibilang pemain film ini adalah artis papan atas Korea, yang sudah memiliki pengalaman dalam memilih peran dan film yang akan dibintangi. Sebut saja Gong Yoo yang berperan sebagai Seok Wo.  Pria kelahiran 1979 yang masih kelihat fresh ini sudah membintangi banyak  film dan drama  yang sukses. Misalnya drama Coffe PrinceA Man and A Woman,  Kim Ji-young, Seabok dan  Goblin yang merupakan drama fenomal dan mendapat banyak perhatian dari penonton.


(Sumber gambar : Imdb.com -Gong Yoo, Kim Su-an, Jung Yu-mi dan Ma Dong-seok)


Ada juga aktor veteran Ma Dong-seok yang berperan sebagai Sang hwa, yang  sudah tidak diragukan lagi kemampuan aktingnya. Sudah banyak drama dan film yang dibitangi Aktor Amerika yang berbasis di Korea Selatan ini. Di antaranya Bad Guys, Squad 38, Chronical of Evil,  Along with the Gods ; The Last 49 Days, Unstoppable dan banyak lagi.

Kemudian ada pula Jung Yu-mi  yang berperan sebagai Sung kyung, dan Kim Suu-an sebagai Su-an.  Selain itu ada pula Ahn So-hee sebagai Jin-hee, Choi Won-sik sebagai Young-gook dan  Kim Eui-sung sebagai Yong-suk.

 Review Film

Dari segi tema sebenarnya film ini sudah banyak diproduksi.   Di antara film bertema Zombie yang sudah pernah tayang adalah  Resident Evil, World War Z, I am a Hero, I am a Legend, 28 Days Later, dan banyak lagi. Namun dengan cara penyajian cerita yang berbeda dan unik, film ini sangat menarik untuk dinikmati. Bagaimana tidak unik, jika sebagian film zombie memiliki latar cerita dewasa dan terlihat jelas unsur kekerasannya, film ini menyuguhkan latar kisah keluarga yang sangat kental, dan bisa dibilang minim kekerasan yang brutal. Memiliki alur  cerita yang  cepat, film ini akan membuat penonton langsung merasakan ketegangan yang akan membuat merinding, ngeri, marah dan  sebal dalam waktu bersamaan.

(Sumber gambar : Imdb.com


           Bagaimana tidak ngeri, ketika kereta yang awalnya nampak aman dan damai, tiba-tiba kehadiran satu zombie, dan mengubah keadaan tenang itu menjadi mencekam. Rasa takut akan terjangkit virus membuat sikap seseorang langsung berubah dan bahkan menjadi lebih beringas dari zombie itu sendiri.

           Apalagi pada awalnya para penumpang ini sejatinya tidak saling mengenal. Maka sikap sinis dan saling sikut kemudian menjadi drama tersendiri, yang akan membuat film semakin menegangkan dan penasaran bagaimana akhir kisah dari para tokoh tersebut. Kita akan dibuat penasaran siapa saja yang dapat selamat atau bisa saja  endingnya malah berakhir dengan kejutan yang tidak terduga.  Paling menyebalkan adalah melihat sikap  Yong-suk yang sejak awal memang sudah terlihat egois dan mementingkan diri sendiri. Tetapi tanpa tokoh itu, pasti film  ini mungkin tidak ada nyawanya.

(Sumber gambar : imdb.com)


        Namun kita juga akan dibuat haru oleh tokoh-tokoh lainnya, seperti Sang hwa, Seok-woo, Sung Kyung, Jin-hee, Young-gook yang saling bahu membahu-membahu untuk sama-sama bertahan hidup dan saling melindungi. Mereka berjuang keras melumpuhkan para zombie agar tidak memakan semakin banyak korban.

        Akting para aktor di sini bisa dibilang sangat menjiwai tokoh dan patut untuk diacungi jempol. Karena karakter mereka bisa membuat penonton (saya sendiri) ikut larut dan merasakan emosi yang ada.  Ketakutan, kemarahan, kebingungan, kecemasan, dan keharuan akan mengaduk-aduk hati penonton. Scane Sung Kyung dan Su-an menjadi salah satu bagian yang akan membuat kita ingin menitikkan air mata.  

          Dengan plot yang tidak mudah ditebak dan penuh kejutan, film ini akan membuat kita tercengang sampai akhir. Keren! Dan sangat mengharukan. Rasanya tidak bisa membayangkan jika di dunia ini benar-benar ada zombie, yang akan membuat kita hidup dalam ketakutan dan kengerian.

Kekurangan  dan Kelebihan

            Meski tidak terlalu mencolok, film ini agak kurang konsisten dalam menggambarkan tentang ritme waktu dalam perubahan menjadi zombie. Karena di awal kisah, ketika seorang gadis yang terinfeksi dan naik kereta, durasi perubahannya cukup lama. Namun setelah itu, durasi perubahan menjadi zombie semakin cepat. Namun bisa jadi, cepat tidaknya perubahan adalah pengaruh seberapa parah gigitan yang diperoleh ( Analisis pribadi, sih. Heheh)

               Dan ceritanya pun sebenarnya tidak terlalu rumit. Film ini  bermula dari kisah perjalanan yang kemudian berkembang menjadi teror yang mencekam. Sehingga karakter-karakter yang muncul tidak melulu berhubungan dengan keluarga Seok-woo dan Su-an. Banyak karakter baru bermunculan.  tetapi memiliki peran yang cukup penting, yang membuat film ini semakin menarik.

              Terlepas dari hal itu, saya enjoy saja menikmati film ini. Apalagi sejak awal saya memang suka para pemainnya, khususnya Gong-yoo dan Ma Dong-seok.  Menurut saya kualitas akting mereka keren. Mereka mampu menjiwai karakter dengan baik. Begitu pula aktor pendukung lainnya. Termasuk si gelandangan.

Saya juga senang dengan senimatografi yang semakin membuat film ini menarik dan pencahayaan yang terang.  Jujur saya paling sebal menontotn film dengan pencahayaan yang terlalu gelap. Karena jadi kurang menikmati akting para pemain dengan maksimal.  Sebaliknya di film ini meskipun bertema horor, tapi tetap memperlihatkan suasana yang terang dan tidak mengurangi rasa tegang dan mencekam yang ditawarkan dari film ini.


Fakta Menarik tentang Film Train to Busan

Kenapa harus nonton  film ini? Karena hemat saya  film ini menjadi salah satu film laris sejak dirilis.   Konon film ini berhasil meraup keuntungan sampai US$92,7  juta di seluruh dunia. Atau sekitar 1,3  miliar.  Keren sekali.  Dan film ini  menjadi film pertama korea dengan tema zombie yang  berhasil memecahkan rekor  karena telah ditontotn lebih dari 10 juta penonton pada 2016. Amazing.  Tak heran kemudian film ini mendapat banyak sekali penghargaan dalam berbagai segi.

Dalam berbagai ajang penghargaan film, “Train to Busan”   berhasil membawa piala sebagai pemenang dalam Penghargaan Teknikal  dan  Penghargaan Film Audien untuk Film paling Populer. Tak hanya itu, Train to Busan” juga menjadi pemenang sebagai “Film Berbahasa Asing Terbaik” dalam Penghargaan Fangoria Chainsaw.

Dan tidak ketinggalan  "Train to Busan" juga berhasil menyabet penghargaan di the 20th Fantasia International Film Festival. Tak hanya satu, film ini menyabet dua pengharaag. Yaitu, the Audience Award for Best Asian Feature dan the Cheval Noir  Award for the Best Feature. Menarik sekali, bulan?

Makna dan Pelajaran dari  Film

Film ini tidak hanya sukses memberikan hiburan bagi penonton. Lebih dari itu, film ini memiliki cukup banyak pesan moral yang dapat kita renungkan.

  1. Kemanusiaan

Film ini secara tidak langsung membahas tentang sisi kemanusian. Bagaimana kita bersikap ketika berada dalam posisi tidak menyenangkan dan tidak terduga—misalnya berada dalam teror mencekap.  Apakah kita bisa tetap waras dengan bersikap baik—tetap saling peduli, tolong menolong—atau memilih bersikap egois dan mementingkan diri sendiri.

Hal ini terlihat jelas dalam film ini. Bagaimana para penumpang  kereta menyikapi perubahan karena adanya zombie. Di mana sebagian ada yang memiliki tetap berpegang teguh pada sisi kemanusiaannya, ada pula yang memilih egois dengan melindungi diri sendiri dan tak segan melihat orang lain menjadi zombie.

  1. Sindiran Kegoisan

Ada pula sindiran  halus tentang bagaimana sifat manusia yang kerap bersikap egois, demi kepentingkan diri sendiri.  Sebagaimana sikap Yong-suk yang ingin meninggalkan penumpang yang tertinggal, agar ia bisa bebas dari kejaran zombie.

  1. Kepedulian, Tolong menolong dan Kerjasama

Film ini juga mengajarkan tentang pentingnya saling peduli, tolong menolong, dan kerjasama dalam segala kondisi.  Meskipun tidak saling mengenal, karena keadaan tengah kacau akibat serangan zombie, Seok-woo, Sung Kyung, Sang-hwa, Jin-hee, Young-gook dan tokoh lainnya, saling bahu membahu mengalahkan para zombie. Mereka  berupaya dengan sangat gigih meskipun taruhannya nyawa sendiri.

  1. Kasih Sayang

Sejak awal film ini sudah menunjukkan pesan tentang kasih sayang. Mengingat tema selipan dari film ini adalah tentang kekeluargaan. Hal itu dapat kita lihat  bagaimana Seok-woo yang akhirnya mengalah dengan menemani Su-an untuk berkunjung ke rumah ibunya. Lalu sejak adanya zombie, kasih sayang itu semakin terlihat dengan sikap sikap menjaga putrinya dengan segala upaya. Begitu pula tokoh lainnya, di mana  Sang-Hwa yang selalu sigap melindungi istrinya, Sung Kyung yang tengah hamil.

  1. Pengorbanan

Dan terakhir film ini juga mengajarkan tentang pengorbanan. Ini sangat terlihat jelas. Demi orang-orang yang disayangi, para tokoh siap berkorban dengan segala konsekuensi. 

Selamat menonton dan semoga suka.

Jika butuh referensi film lainnya, jangan lupa mampir ke Bacaterus.com, ya. Banyak review film  yang bisa kita jadikan rujukan di sana.

Ratnani Latifah - Srobyong, 24 Agustus 2021 


4 comments:

  1. Yang bikin film ini seru bagi saya, karena ada momen survival, sehingga secara nggak langsung, film ini bikin naikin adrenalin penonton. Apalagi pada saat momen-momen dikejar zombie-nya, kerasa banget greget, berharap cemas, semua tokohnya aman dan selamat.

    Dan film ini juga punya sekuelnya: Train to Busan: Peninsula.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mas. Berasa tegang, penasaran juga cemas dalam waktu bersamanya.

      Iya yang sekuelnya belum nonton, rencananya mau nonton tapi belum ada waktu yang pas. 😁🙈

      Delete
  2. Saya baru tahu fakta di balik filmnya.Biasalah kalau lihat keuntungan cuan, mata melek, padahal cuma baca berita. Sukses ya untuk reviewnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. terima kasih Mbak. Memang cuan itu bikin melek. Hehehe. Suskes buat Mbak Kayla juga

      Delete