Tuesday, 29 October 2019

[Resensi] Pendidikan Budaya Lewat Cerita





Tiga Picture Book ini merupakan seri "Cerita Rakyat Asal-Usul" yang  diterbitkan di Penerbit Tiga Ananda dan dikemas dengan apik oleh Mbak Erlita Pratiwi. 

Nah buku pertama kita diajak berkenalan dengan kisah yang bertajuk :  Byur! Cacing Warna-warni Datang  




Pendidikan Budaya  Lewat Cerita

Indonesia adalah negara yang kaya akan adat dan budaya. Terdiri dari berbagai suku, yang memiliki masing-masing kebudayaan, membuat Indonesia memiliki beragama festival yang menarik dan unik. Seperti festival Erau Kartanegara yang berasal dari Kutai, Kartanegara, Kalimantan Selatan, Festival Lompat Batu dari Pulau Nias, Festival Tabuik dari Sumatra Barat dan banyak lagi.

Memilah-milah dari banyak festival yang ada di  Indonesia, Erlita Pratiwi memilih Festival Bau Nyale, yang berasal dari Lombok, untuk dikenalkan kepada anak-anak. Dengan paparan yang mudah dipahami, penulis berhasil mengadirkan kisah menarik. Di mana penulis memadukan kisah sehari-hari dengan dongeng klasik nusantara.

Sebagaimana kita ketahui, selain kaya akan adat budaya, Indonesia juga memiliki banyak sekali dongeng-dongeng nusantara yang menarik dan patut dikenalkan kepada anak.  Baik dongeng berupa fabel, legenda, mitos atau asal-usul sebuah tempat dan banyak lagi. Di mana masing-masing dongeng selain bermanfaat untuk hiburan, dongeng tersebut juga memiliki nilai-nilai budi pekerti luhur.  Dengan begitu, anak bisa belajar berbagai hal dari kisah dongeng.

Festival Bau Nyale sendiri merupakan tradisi yang diselenggaralan setahun sekali, yang dilakukan antara bulan Februari – Maret.  Dalam bahasa Sasak “bau” artinya menangkan, dan “nyale” artinya cacing. Jadi Festival Bau Nyale, berarti perburuan cacing, yang dilakukan oleh masyarakat Lombok.   Festival ini sangat penting bagi suku Sasak, suku asli  Pulau Lombok. Adanya festival ini berkaitan erat dengan kisah Putri Mandalika. Festival ini diadakan di Pantai Seger, Lombok.  

Membayangkan tentang perburuan cacing, mungkin bagi sebagian orang  akan merasa geli. Namun di sini, perlu kita ketahui, nyale atau cacing yang diburu di Pulau Lombok ini memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan tubuh. Dari berbagai menu lauk pauk yang ada, nyale memiliki kandungan protein yang paling tinggi.  Dijelaskan bahwa kandungan protein nyale adalag 43,845, sedang kerang hijau 18,5%, Telur  ayam, 12,2%, telur penyu 10,9% dan susu sapi 3,5%. Nyale juga bermanfaat sebagai penyedap makanan dan bisa menambah daya tahan tubuh (hal 7).

Dalam buku ini sendiri, penulis mengisahkan tentang pengalaman seru Kak Ayu dan Nara, yang ikut memeriahkan Festifah Bau Nyale, di desanya. Mereka dengan semangat ikut berburu cacing warna-warni yang hanya keluar satu tahun sekali. Ketika Kak Ayu mengatakan bahwa nyale memiliki banyak manfaat, Nara tidak langsung percaya. Namun dia sangat terkejut ketika Kak Ayu menjelaskan tentang kandungan protein pada nyale. Hal itu akhirnya membuat Nara semangat untuk menangkap nyale, agar bisa menghadiahkan kepada ibunya, yang tidak bisa ikut berpartisipasi dalam festival. Dari Kak Ayu juga, Nara mengetahui tentang asal usul adanya Festival Bau Nyale. Apakah Nara berhasil memperoleh nyale? Dan bagaimana pula kisah Putri Mandalika dan hubungannya dengan kehadiran para nyale? Temukan jawabannya dalam buku ini.

Kisah pendek ini, cukup menarik untuk diikuti. Dan pastinya akan menjadi bacaan yang sehat buat anak-anak.  Melalui buku ini anak bisa belajar banyak  hal. Dari mengenal salah satu festival budaya di Indonesia, anak juga bisa mengenal manfaat nyale yang ternyata memiliki banyak khasiat untuk obat-obatan. Selain itu, melalui buku ini anak bisa belajar tentang pentingnya sikap tidak mudah putus asa untuk mewujudkan keinginan, indahnya bersikap baik hati dan banyak lagi. Tambahan ilustrasi yang digambar dengan apik, akan semakin menambah kelebihan buku ini.


Pernah dimuat di Radar Madura, 5 Februari 2019 


Untuk  buku kedua kita diajak berkenalan dengan kisah yang bertajuk : Sssh, Air Panas Mengalir dari Batu


 Mengajarkan Pendidikan Moral pada Anak


Mendidik anak agar memahami tentang nilai-nilai moral merupakan kewajiban orang tua. Karena orang tua adalah madrasah pertama bagi anak. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk memahami berbagai metode pendidikan, yang bisa diterapkan dalam mendidik anak sedini mungkin.  Dengan pendidikan etika dan karakter sedini mungkin, hal itu akan berdampak besar pada tumbuh kembang anak.  Jika sejak dini akan dibekali dengan pendidikan yang baik, pasti anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter dan bertanggung jawab. Sebaliknya dengan pendidikan yang salah, maka anak akan tumbuh menjadi anak yang kurang bertanggung jawab.

Untuk mengetahui metode terbaik yang bisa diterapkan pada anak, maka sebagai orang tua kita harus mengenali  dulu potensi anak. Karena setiap anak memiliki kelebihan dan kecenderungan tersendiri.  Ada sebagian anak yang nyaman dengan belajar secara audio—atau mendengarkan penjelasan. Ada pula anak yang nyaman belajar dengan menggunakan metode visual—pembelajaran dengan menggunakan peraga gambar, diagram, tabel  sebagai pembantu.  Selain itu ada juga anak yang lebih semangat dengan metode kinetis—yaitu belajar dengan aktif melakukan gerakan.  Tidak ketinggalan ada juga anak yang senang belajar dengan metode kombinasi.

Dan di antara pembelajaran  yang bisa kita terapkan pada anak, adalah metode kombinasi—baik kombinasi audio visual atau audio, visual dan kinetis.  Di mana salah satunya kita bisa menerapkannya dengan membacakan kisah kepada anak. Tentu saja dalam memilihkan bacaan, orangtua harus menyesuaikan usia anak.  Memanfaatkan metode membaca atau bercerita, selain bisa menumbuhkan minat baca pada anak sejak dini, manfaat lainnya adalah merangsang pemikiran anak dan bisa menambah kosa kata baru bagi anak.

Salah satu buku yang patut dikenalkan kepada anak adalah buku terbaru Erlita Pratiwi berjudul “Sssh, Air Panas Mengalir dari Batu”. Buku ini selain memuat nilai-nilai pendidikan, penulis juga mengenalkan nilai-nilai budaya pada anak. Karena dari  pictorial book ini, selain bisa mengenal kisah seru yang biasa terjadi dalam kehidupan sehar-hari, penulis juga menyelipkan legenda  atau cerita rakyat yang ada di Indonesia.

Sebagai negara yang kaya akan budaya, Indonesia juga kaya akan cerita-cerita rakyat yang menarik untuk dikenalkan kepada anak. Dengan begitu, selain mereka mendapat pengetahuan baru, mereka juga semakin mengenal  keunikan dan keberagaman Indonesia.

Suatu hari Killa menginap di rumah sepupunya, Billa yang tinggal di Padarincang, Serang. Di sana Killa ditawari Billa untuk mengunjungi Pemandian Batu Kuwung. Pada awalnya Killa menolak ajakan Billa dengan berbagai alasan. Dari tidak suka berenang, takut kedinginan dan banyak lagi alasannya. Namun, pada akhirnya Killa setuju untuk mengunjungi pemandian itu. apalagi setelah mendengar cerita tentang Legenda Batu Kuwung (hal 18).

Legenda yang berasal dari daerah Padarincang, Serang, Banten, ini menceritakan tentang saudagar kaya yang mengalami penyakit aneh dan langka. Tidak ada satu pun tabib yang berhasil menyembuhkannya. Hingga suatu hari sang raja melakukan tapa brata selama satu minggu, untuk berdoa kepada Tuhan.  Dari tapa brata itu-lah, akhirnya keluar air panas  dari batu  cekung, yang awalnya dijadikan tempat duduk sang raja.

Membaca kisah ini, selain kita menjadi tahu tentang asal usus Pemandian Batu Kuwung, yang saat ini sudah menjadi destinasi wisata di Banten,  kita juga belajar tentang nilai-nilai moral. Yaitu keutamaan sabar saat menghadapi masalah, tidak menilai sesuatu dari luarnya saja dan selalu haus dengan pengetahuan baru. Kemudian tidak kalah menarik, dari kisah ini kita juga bisa mengetahui tentang manfaat air  dari batu cekung tersebut. Di mana air kolam itu mengandung kalsium dan yodium, bisa menyembuhkan pegal linu dan kesemutan (hal 32).


Sedangkan untuk  buku ketiga  kita diajak berkenalan dengan kisah yang bertajuk : Bunga Ajaib Taman Kinkin

Mengenalkan Tanaman Herbal pada Anak

Saat ini,  selain memanfaat obat medis—obat berasal dari bahan kimia, yang diresepkan dari dokter dengan kadar dan ukuran tertentu—obat herbal  juga menjadi salah satu alternatif untuk dikonsumsi. Apalagi Indonesia dengan kekayaan hayati, maka sangat mudah bagi kita untuk menemukan obat herbal.  Sebagaimana kita ketahui obat herbal berasal dari tanaman yang diolah secara tradisional.  Dengan kata lain, tananam herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang bermanfaat untuk pengobatan.
Buku ini dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami anak, akan mengenal salah satu tanaman herbal, yang sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Di antara tanaman herbal yang ada seperti kunyit, jahet atau lengkuas, penulis memilih tanaman kemuning, untuk dikenalkan kepada anak. Di mana dijelaskan, selain memiliki warna putih yang cantik dan wangi, ternyata kemuning memiliki banyak khasiat. Di antaranya adalah daunnya bermanfaat untuk mengopres memar, sebagai bahan lulur dan menghaluskan kulit.  Buahnya bisa dijadikan pengharum dan banyak lagi.

Selain itu, melalui buku ini kita juga diajak mengenal salah satu dongeng nusantara  di Inonesia. Sebagaiman kita ketahui, sebagai negara yang kaya akan budaya, Indonesia memiliki banyak sekali dongeng maupun legenda yang sarat makna. Keberadaan dongeng –dongeng nusantara, selain sebagai kisah hiburan, pengantar tidur,  juga sekaligus mengajarkan nilai-nilai moral anak bangsa, agar menjadi sosok yang bermoral juga mencintai tanah air.

Tidak hanya menghadirkan sebuah cerita rakyat, penulis juga menghadirkan kisah keseharian yang kerap dialami anak dengan muatan nilai-nilai moral. Adalah Kinkin, yang ingin memiliki taman bungan berwarna-warni seperti milik Nonin. Di mana dalam tanam bunga tersebut ada bunga matahari, anggrek, mawar dan banyak lagi. Sedangkan di taman miliki keluarga Kinkin, hanya ada bunga kemuning yang berwarna putih. Hal itulah yang membuat Kinkin marah dan ingin menggantik bunga tersebut (hal 10). Kira-kira apakah harapan Kinkin bisa terwujud? Dan bagaimana pula kisah asal-usul bungan kemuning?

Membaca buku ini kita bisa belajar tentang arti pentingnya berpikir positif, jangan suka iri dengan miliki orang lain,  selalu hidup rukun dengan saudara dan tidak menilai sesuatu dari luarnya saja. Meski memuat kisah remake dongeng nusantara, kisah ini tetap menarik untuk dibaca. Apalagi dengan sentuhan ilustrasi yang apik, serta tambahan kisah menarik yang telah disiapkan penulis. Sangat pas untuk dibaca anak-anak.

Ketiga buku ini sangat menarik dan recomended untuk dibacakan kepada anak,  sebagai salah satu cara, dalam mengenalkan dongeng asal-usul,  juga pemahaman tentang nilai-nilai akhlak, yang diselipkan penulis juga berbagai pengetahuan unik di beberapa daerah di Indonesia. Selamat membaca dan berburu buku keren ini. 

No comments:

Post a Comment