Tuesday 16 August 2016

[Resensi] Masjid-masjid di Kota Indonesia


Judul               : Jejak Sujud Pengelana
Penulis             : The Tiny Travellers
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan           : Pertama, Juni 2016
Halaman          :  80 hlm
ISBN               : 978-602-03-3078-5
Peresensi         : Ratnani Latifah, Penyuka buku dan penikmat literasi. Alumni Universitas Islam Nadlatul Ulama Jepara

Masjid adalah rumah ibadah kaum muslim,  tempat sujud,  bermunajad bahkan bisa dijadikan tempat menuntut ilmu.  Namun siapa sangka, ternyata ilmu yang bisa diambil itu, tidak melulu pada bidang pengkajian dalam mimbar-mimbar dakwah saja, namun juga tetang sejarah berdirinya sebuah masjid  pun bisa menjadi pembelajaran yang inspiratif dan patut diketahui khalayak umum.

Berdasarkan itu penulis mencoba mengurai sedikit sejarah dari beberapa masjid nan indah yang berada di penjuru nusantara. Mengambil hikmah dari guratan-guratan bangunan yang kokoh dan megah untuk dijadikan pembelajaran dan keteladanan.

Sebut saja Masjid Baiturrahman Aceh. Masjid kesultanan aceh ini merupakan saksi pada banyak   peristiwa yang bersejarah. Salah satunya adalah ketika tsunami menghantam bumi Aceh. Namun masjid ini tetap berdiri kokoh menjadi rumah para pengungsi yang kehilangan rumah. Dari peristiwa ini seolah menunjukkan bahwa hanya Allah-lah yang berhak menyelamatkan apa yang dikehendaki. Dan masjid adalah tempat sebaik-baiknya untuk berlindung.  (hal. 12)

Ada pula Masjid Istiqlal. Yang dalam pengamatan merupakan masjid terbesar di Indonesia. Juga sebuah bukti nyata tentang eratnya kerukunanan antar umat beragama di Indonesia. Karena bangunan masjid ini terletak berdampingan dengan  Gereja Katerdal Jakarta. Selain itu arsiteknya pun  seorang penganut Kristen Protestan.  Dan alasan kenapa memberi nama masjid ini istiqlal adalah sebagai wujud syukur kepada Allah atas terlepasnya Indonesia dari penjajah dan telah menjadi negeri yang merdeka.

Tidak kalah memukau adalah tentang sejarah pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah. Sebuah masjid yang arsitekturnya merupkana perpaduan gaya Jawa, Timur Tengah dan Yunani.  Selain memperlihatkan keindahan bangunan, masjid ini  dilengkapi dengan aneka fasilitas yang bisa menunjang siapa saya untuk belajar tentang keislaman.  Sebut saja perpustakaan, Menara Asmaul Husnah (Al Husna Tower)—terinspirasi dari 99 Asma Allah,  Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah. (hal. 48) Jadi selain sebagai tempat bermunajat, masjid ini pun penuh dengan disiplin ilmu yang bisa kita pelajari dan sangat menginspirasi.

Selain masjid-masjid ini, masih banyak lagi masjid lain dengan sejarah hebat yang bisa kita petika pembelajarannya.  Seperti; Masjid Kubah Emas, Masjid Andalusia Islamic Center, Masjid Agung Al-Ukhuawah, Masjid Ceng Ho, Masjid  Tiban Turen dan masih banyak lagi.  Melalui buku ini penulis mengajak untuk lebih mengenal tempat ibadah kita—rumah kita.  Dipaparkan dengan bahasa yang santun dana renyah. Recomended.

Srobyong, 19 Juli 2016 

Dimuat di Kedaulatan rakyat, Sabtu 13 Agustus 2016 

2 comments:

  1. Duh... pengen tahu banyak sejarah masjid2 tersebut mbak..
    Apalagi kayak masjid Cheng Ho... sma Masjid Tiban Turen.. eh masih bnyak masjid laainlagi yg blum kuketahui sih hee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya habis baca ini langsung berdecak kagum. Banyak masjid indah di Indonesia yang selain memiliki sejarah yang luar biasa juga jadi ingin mengunjunginya. ^_^

      Delete