Kazuhana El Ratna Mida
Bekerja
di rumah itulah impian yang ingin saya raih saat ini. Karena saya bisa bebas
melakukan apa yang ingin saya kerjakan. Tidak harus patuh pada perintah ini-itu
dari orang lain yang membuat pusing. Tidak dimarahi kalau melakukan kesalahan
kecil. hehhe. Dengan bekerja sendiri di rumah, selain memiliki kebebasan waktu
memulia juga melatih kedisiplan pada diri sendiri.
Saya juga
tahu pasti ada enak dan tidak enaknya ketika bekerja di rumah sendiri. Tapi itu
juga sebuah tantangan bagaimana saya bisa menaklukkannya.
Sebenarnya ada alasan lain kenapa bekerja di
rumah menjadi ambisi saya. Yah, dulu ada
pengalaman bekerja pada orang
lain, di mana terlalu banyak aturan dan tekanan hingga membuat saya tidak
tahan. Seorang pegawai juga manusia yang perlu dihargai. Bukan hanya dicari
kelemahan dan dicaci maki. Salah sedikit dimarahi, itupun tak tanggung-tanggung
di depan semua orang.
Sepertinya itu bukan cara yang baik untuk mengingatkan.
Argh ... selain malu jua jadi rendah diri. Sebegitukah bodohnya saya hingga selalu
diperlakukan seperti itu. Atau memang beginilah nasib seorang karyawan biasa,
yang hanya dijadikan pesuruh tanpa mau tahu aspek lainnya. Bayangkan, bahkan
saat mau istirahat seolah tidak boleh. Ada saja alasan agar tetap disuruh
bekerja. Bahkan kadangkala untuk istirahat salat juga agak susah. Saya jadi
merasa muak.
Kalau begitu lebih baik saya bekerja sendiri
atau malah membuka usaha sendiri. Membuka lapangan pekerjaan kalau perlu. Namun
dengan digaris bawahi, saya tak ingin seperti bos-bos sayang terdahulu. Tidak,
cukuplah bagi saya yang pernah disakiti seperti itu. Tekad saya adalah kalau
saya benar bisa bekerja di rumah sendiri dan nantinya bisa merambah memiliki
usaha sendiri dan memiliki karyawan, sebisa mungkin saya harus menghargai
mereka. Memosisikan saya sebagai mereka agar mengetahui perasaan yang dimiliki.
Yah, karena itulah. Meski itu baru sekadar mimpi, sih.
Namun,
sekarang saya sedang mencoba menekuni. Bekerja di rumah sendiri dulu. Belum sampai
membuka usaha. Hehh. Meski dalam percobaan ini saya masih sangat minim
pengalaman. Tak apa namanya juga usaha.
Beruntungnya adalah kakak saya seorang
penjahit, jadi pasti banyak kain percayang bisa saya manfaatkaan. Yup, itulah
titk awal saya memulai rencana bekerja sendiri.
Yah, sehari-hari saya mencoba membuah bros
dari kain perca untuk dijual di sekolah dengan cara ditipkan pada tetangga saya
yang kebetulan mengajar di sana. Kadangkala saya titipkan di toko-toko kenalan
saya. Istilahnya merangkak dulu, sebelum sukses dengan usaha yang benar-benar
saya impikan. Bukankah bermimpi itu tidak salah?
Dan Alhamdulillah, sedikit banyak bros yang
saya buat diminati anak-anak kecil. Karena harganya sangat terjangkau. Namun kualitas
tetap diutamakan. Semoga dari usaha kecil ini. Saya bisa bertahan menikmati
bekerja dari rumah dengan suka cita.
Ditambah lagi, selain mengerjakan ini ada juga kesibukan lain yang pada dasarnya sudah saya sukai sejak dulu. Yup, menulis--mengisi artikel di sebuah web. online yang baru saya mulai di bulan Febbuari 2015.
cek artikel di sini .
http://bersamadakwah.net/author/kazuhana/.
Ditambah lagi, selain mengerjakan ini ada juga kesibukan lain yang pada dasarnya sudah saya sukai sejak dulu. Yup, menulis--mengisi artikel di sebuah web. online yang baru saya mulai di bulan Febbuari 2015.
cek artikel di sini .
http://bersamadakwah.net/author/kazuhana/.
Karena itu alangkah beruntungnya saya jika
berkesempatan memiliki buku "Sukses Bekerja dari Rumah".
Di mana dengan membaca
buku itu akan membantu orang seperti saya yang masih awam tapi ingin berusaha. Memberi
banyak pengarahan yang sungguh saya butuhkan.
“Tulisan
ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis “Asyiknya Bekerja dari Rumah” http://stilettobook.blogspot.com/2015/04/lomba-menulis-asyiknya-bekerja-dari.html.
Srobyong, 6 Mei 2015
Wah... Hebat, Mbak Ratna :D
ReplyDeletehehhh masih belajar kok Rahma :D
Delete